Desa Pangkalan Nyirih – Kecamatan Rupat .
Santernya berita yang di naikkan oleh pihak Media yang tergabung Di Forum Wartawan Rupat terkait penggarapan lahan mangrove yang di alih fungsikan menjadi pelabuhan pribadi terus mendapat perhatian dari masyrakat Rupat. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda memberikan respons yang positif perihal pekerjaan ini.
Salah satu Tokoh Pemuda dari Kelompok BMC ( BAKAU MANAGEMENT COMUNITY) Candra Maulana, demikian sebutan namanya yang selama ini telah pun bersama dengan Komunitasnya yang terus menjaga kelestarian lingkungan dengan berusaha memberikan pemahaman terhadap masyarakat luas pentingnya melastarikan hutan mangrove sebagai pertahanan pencegahan abrasi dan pelestarian ekosistem di bantaran selat morong tersebut.
Menurut beliau, Pemerintah melaui Dinas Lingkungkan Hidup atau yg terkait harus ambil tindakan tegas terhadap siapa saja yang melakukan pengrusakan ekosistim hutan mangrove tersebut.
Apa lagi hutan tersebut yang telah dibabat habis hanya karena kepentingan bisnis seseorang. Siapa yg memberikan izin tanpa mikirkan dampak nya, Sekiranya adapun izin sampai dimana izinnya dan tunjukan juga dari Dinas apa yang bisa mempertanggung jawabkan perihal izin tersebut. “Karena kalau kita tidak tegas bisa saja nanti pengusaha yang lain mengikuti langkah yang sangat merugikan masyarakat dan kerusakann lingkungan.”Ujar Candra Yg termasuk Angota BPD desa Pangkalan Nyirih
Salah satu tokoh masyarakat dari Desa tetangga juga berkomentar bahwa seyogyanya ada perihal seperti ini pihak pemerintah dari desa terkait harus cepat merespon dan memberikan informasi agar tidak menimbulkan polemik ditengah masyarakat.
Karena kita sama sama tau banyak pengusaha tidak berpikir dampak dari pekerjaan ini,yang akan merasakan Dampak nya masyarakat Rupat sekitar nya.
Karena hanya mengejar keuntungan semata tanpa memikirkan kerugian dan polemik di tengah Masyarakat, ujar tokoh yang tidak mau di publikasikan namanya ini .(15/03/2023)