Pamekasan||AngkatBerita.com –Jembatan adalah akses jalan masyarakat yang akan melintas sebagai infrastruktur Desa yang mempermudah jalan untuk berbagai keperluan secara umum, termasuk kepentingan perekonomian, Sosial, serta pendidikan dan kesehatan, seperti halnya pembagunan jembatan di atas sungai induk yang ada di Dusun Tengah, Desa Klampar kecamatan proppo, Kabupaten pamekasan.
Namun pembagunan tersebut menuai protes warga setempat, Pasalnya pembangunan jembatan di atas sungai induk tersebut di duga dikerjakan asal – asalan oleh pelaksana lapangan atau pemilik proyek tersebut untuk meraup keuntungan yang fantastis.
Pekerjaan proyek pembagunan Jembatan yang tidak terpampang papan nama tersebut, menimbulkan asumsi masyarakat Desa Klampar, Sehingga tidak diketahui sumber anggaranya apa itu dari Dana Desa Atau Pokmas.
Pembangunan jembatan dengan volume lebar 3 Meter dengan panjang 10 meter tersebut, Diduga terpasang batu sertu lokal dibagian pondasi jembatatan serta dibagian tebing penahan tanahnya.
Tidak hanya itu, Batu sirtu yang terpasang di beberapa titik jembatan pelekatnya memakai campuran yakni pasir di campur dengan sirtu lokal.
Ketika Awak Media Klarifikasi terhadap Pelaksana Proyek tersebut, (HB) mengatakan kepada awak media bahwa pekerjaan pembagunan jembatan tersebut milik Kepala Desa klampar yang berinisial BD.
” Miliknya pak kades klampar pekerjaan ini saya hanya pekerja disini,” jelas HB
Hal itu di amini oleh Kepala Desa Klampar Proppo Pamekasan, saat di konfirmasi melalui via whatshap Bahwa pekerjaan proyek pembangunan miliknya,
” Ya, proyek itu milik saya, Dan kenapa kok tanya – tanya tentang proyek itu”, Ucap kades melalui via whatshap.
Pekerjaan pembagunan jembatan tersebut menjadi kesan tidak baik bagi warga setempat karna matrialnya hanya di pasang batu sirtu lokal sehingga masyarakat berasumsi bahwa pekerjaan tidak akan lama dikarenakan bahan dan pengerjaanya asalan.
Warga setempat dengan inisial (M) mengatakan kepada wartawan, Bahwa jembatan tersebut akan cepat rusak, Dan cepat ambruk, dikarnakan matrialnya yang di pasang batu sertu lokal bukan batu keras yang tidak memenuhi standart konstruksi untuk podasi jembatan.
” Kalau jembatan seperti itu mas, Tidak akan lama mas dinikmati oleh warga sekitarar karna matrealnya hanya batu sertu lokal bukan batu keras atau standart .” Ungkap warga sekitar
Masih kata ( M ) , ” Saya lihat sendiri mas? Pada saat pemasagan batu pondasi dan disisi kanan kirinya batu sertu semua, Pasti tidak akan kuat dan tidak akan bertahan lama jembatan itu mas”, imbuhmya.
Masyarakat menyaksikan sendiri dengan matrial yang dipasang pada pembangunan jembatan di dusunnya tersebut.
Program pemerintah fisik ataupun non fisik harus ada pengawasan dari pemerintah daerah ataupun provensi sehingga bisa meminimalisir penyelewengan anggaran yang sudah terealisasi, karena sana itu milik rakyat
Akibat Minimnya pengawasan dari dinas terkait sehingga pekerjaan jembatan menjadi buah bibir warga sekitar untuk kwalitas kedepanya.imbuhnya .
id.