Tanggamus(Lampung)Angkatberita.com_ Bupati Tanggamus Hj. Dewi Hanjayani menghadiri Pengukuhan pengurus Majelis Penyimbang Adat Lampung kabupaten Tanggamus priode tahun 2022 -2026 yang bertempat di aula ratu Way Lala,an. (14 maret 2023)
Kegiatan pengukuhan Lembaga MPAL dihadiri, Ketua Umum MPAL Provinsi Lampung Paduka Hi.Syabirin Hs.Koenang SH,MH. Bupati Tanggamus Bunda Dewi Handayani, S.E, MM, Sekretaris Daerah,Asisten Dan Para Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Tanggamus, Ketua DPRD Tanggamus, Kajari Tanggamus, Kapores Tanggamus, Dandim 0424 Tanggamus, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuka Agama, Tokoh Pemuda,Insan Pers,Unsur Ormas,
Dalam sambutan nya Bupati Tanggamus Hj. Dewi Hanjayani SE.MM mengatakan, “Lembaga MPAL dibentuk sebagai upaya untuk pemeliharaan dan pelestarian adat-istiadat budaya Lampung. MPAL juga bertugas untuk mengembangkan adat istiadat serta menyelesaikan permasalahan adat istiadat dalam kehidupan bermasyarakat di daerah Lampung, “katanya Bupati
“Kepada Perangkat Daerah terkait seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Para Camat, Lurah dan Kakon agar dapat berperan aktif mendukung kelestarian adat dan budaya ditingkat Kecamatan, Pekon dan Kelurahan.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia dikenal memiliki keragaman aset budaya dan tradisi yang sangat menarik serta bervariasi. Kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai aset nasional, keberadaannya perlu dijaga, diberdayakan, dibina, dilestarikan dan dikembangkan sehingga dapat berperan dalam upaya menciptakan masyarakat Lampung yang memiliki jati diri, berakhlak mulia, berperadaban dan mempertinggi “pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa secara maksimal, “jelasnya
“Melestarikan budaya bertujuan supaya budaya asli negeri kita tidak tergeser dengan budaya negara lain dan kelak anak cucu bangsa ini tetap dapat menikmati hasil cipta rasa dan karsa pendahulunya. Dan sebagai bagian dari generasi penerus kita harus ikut melestarikan kebudayaan negeri kita tersebut. Paling tidak bagi kita di daerah Lampung, falsafah orang Lampung wajib kita tahu dan sama-sama dijalani dalam kehidupan sehari-hari, seperti: Nemui-Nyimah (saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu): Nengah-Nyampur (aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis): dan Sakai-Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan anggota masyarakat lainnya), “paparnya
(UMAR)